Ikan
nila merupakan ikan yang paling popular dan banyak disukai masyarakat, mulai
dari kalangan pemulung sampai Presiden sekalipun suka dengan segala jenis produk
olahan dari ikan nila. Ikan nila termasuk dalam golongan jenis Ikan air tawar. Oleh
karenanya, saat ini ikan nila begitu terkenal sehingga banyak dibudidayakan
oleh masyarakat.
Ikan nila banyak
gemari karena rasanya yang enak, memiliki nilai gizi yang bermanfaat bagi
pertumbuhan dan kesehatan, bahkan untuk meningkatkan kecerdasan.
Gambar: Ikan Nila
Cara
budidaya ikan nila merah super tergolong sangat mudah dan keuntunganyapun sangat
menjanjikan, pun demikian, ada juga sebagian pembudidaya yang mengelur karena kegagalan.
Hal itu bisa disebabkan oleh beberapak faktor, antara lain:
- Setingan tempat/kolam yang salah.
- Pemula/pendatang baru yang terburu-buru dengan keuntungan yang besar tanpa mempertimbangkan resiko.
- Tidak ada pengalaman atau kurangnya informasi tentang cara budidaya ikan nila yang benar.
Kunci
sukses budidaya ikan nila adalah tergantung dari beberapa faktor berikut ini:
- Benih ikan
- Persiapan Kolam budidaya
- Penebaran benih, dan
- Pemeliharaan
Faktor yang sangat menentukan tingkat keberhasilan
budidaya ikan nila adalah cara pemilihan benih. Bila anda menginginkan hasil yang
maksimal sebaiknya pilihlah benih ikan berjenis kelamin jantan. Alasannya karena
pertumbuhan ikan nila jantan 40% lebih lebih cepat dari pada ikan nila betina. Hal
Budidaya ikan nila secara monosex (1 jenis kelamin) lebih produktif dibanding kan
dengan mencampur antara du jenis kelamin, karena ikan nila mempunyai sifat
mudah melakukan perkawinan. Sehingga energi ikan akan habis untuk melakukan
perkawinan dan dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan bobot ikan.
Untuk melakukan budidaya
ikan nila bisa menggunakan berbagai jenis kolam, mulai dari kolam terpal, kolam
tanah, jarring tempurung, kolam semen hingga tambak air payau. Dari sekian banyaknya
jenis kolam, kolam tanah paling populer karena cara membuatnya mudah dan biayanya
murah.
Kelebihan lain dari kolam
tanah adalah bisa menjadi tempat tumbuh berbagai tumbuhan dan hewan yang dapat
menjadi pakan alami bagi ikan. Sehingga bisa menekan biaya pembelian pakan
komersial atau pelet.
Untuk memulai budidaya ikan nila di kolam tanah, perlu langkah-langkah persiapan pengolahan tanah. Mulai dari pembajakan tanah, penjemuran, pengapuran, pemupukan sampai pengairan. Berikut ini langkah-langkahnya:
Untuk memulai budidaya ikan nila di kolam tanah, perlu langkah-langkah persiapan pengolahan tanah. Mulai dari pembajakan tanah, penjemuran, pengapuran, pemupukan sampai pengairan. Berikut ini langkah-langkahnya:
- Pengeringan dasar kolam. Kolam dikeringkan dengan cara dijemur. Penjemuran sangat tergantung pada kondisi cuaca, biasanya berlangsung selama 3 sampai 7 hari. Sebagai indikator, penjemuran sudah cukup bila permukaan tanah terlihat retak-retak, namun bila diinjak masih meninggalkan jejak kaki sedalam 1-2 cm (jangan sampai membatu).
- Permukaan tanah cangkul atau dibajak sedalam kurang lebih 10 cm. kerikil, Sampah dan kotoran lainnya dibersihkan dari dasar kolam. Bersihkan juga lumpur hitam yang berbau busuk, biasanya berasal dari sisa pakan yang tidak habis dimakan.
- Kolam yang telah digunakan biasanya memiliki tingkat pH yang rendah (Kurang dri 6) dan keasaman yang tinggi. Seharusnya kondisi pH optimal untuk budidaya ikan nila harus berada pada kisaran 7-8. Nah, untuk menetralkannya harus dilakukan pengapuran dengan menggunakan dolomit atau kapur pertanian. Dosis pengapuran bisa disesuaikan dengan tingkat keasaman tanah. Untuk pH tanah 6 sebanyak 500 kg/ha, untuk pH tanah 5 samoai 6 sebanyak 500 sampai 1500 kg/ha, untuk pH tanah 4 sampai 5 sebanyak 1 sampai 3 ton/ha. Kapur diaduk sampai merata. Usahakan agar kapur bisa masuk ke dalam permukaan tanah sedalam 10 cm. Kemudian biarkan selama 2 sampai 3 hari.
- Lakukan pemupukan. Gunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar. Jenisnya bisa pupuk kandang atau puuk kompos. Pemberian pupuk organik bertujuan untuk mengembalikan kesuburan tanah. Dosisnya sebanyak 1 sampai 2 ton per hektar. Pupuk ditabur merata di dasar kolam. diamkan selama 1 sampai 2 minggu. Setelah itu, bila anggap perlu bisa ditambahkan pupuk kimia berupa TSP 25-30 kg/ha dan urea 50 sampai 70 kg/ha, biarkan 1 sampai 2 hari. Tujuannya adalah untuk memberikan nutrisi bagi hewan dan jasad renik yang ada di lingkungan kolam. Sehingga hewan dan tumbuhan tersebut dapat berguna sebagai pakan alami ikan.
- Kolam digenangi dengan air. Pengairan dilakukan secara bertahap. Pertama, alirkan air ke dalam kolam sedalam 10 sampai 20 cm. Diamkan selama 3 sampai 5 hari. Biarkan sinar matahari menembus dasar kolam dengan sempurna, untuk memberikan kesempatan pada ganggag atau organisme air lainnya tumbuh. Setelah itu isi kolam hingga ketinggian air mencapai 60-75 cm.
Penebaran benih ikan nila
Kolam yang telah diisi
air sedalam 60 sampai 75 cm siap untuk ditebari benih ikan nila. Padat tebar
kolam tanah untuk budidaya ikan nila sebanyak 15 sampai 30 ekor/m2. Dengan asumsi,
ukuran benih sebesar 10 sampai 20 gram/ekor dan akan dipanen dengan ukuran 300
gram/ekor.
Sebelum benih ditebar,
benih ikan nila harus melewati tahap adaptasi terlebih dahulu. tujuannya agar
benih ikan terbiasa dengan kondisi kolam, sehingga resiko kematian benih bisa
ditekan. Caranya, masukkan wadah yang berisi benih ikan nila ke dalam air
kolam. Biarkan selama beberapa jam. Kemudian miringkan atau buka wadah
tersebut. Biarkan ikan keluar dan lepas dengan sendirinya.
Pemeliharaan budidaya ikan nila
Pemeliharaan budidaya
ikan nila meliputi:
1. Pengelolaan air
Agar pertumbuhan ikan
nila maksimal, pantau kualitas air kolam. Indikator penentuan kualitas air
adalah kandungan oksigen dan pH air. bila memungkinkan, pemantauan juga
dilakukan terhadap kadar NH3, CO2 dan H2S.
Bila kandungan oksigen
dalam kolam menurun, perderas sirkulasi air dengan memperbesar aliran debit
air. Bila kolam sudah banyak mengandung H2S dan NH3 yang ditandai dengan bau
busuk, segera lakukan penggantian air. Caranya dengan mengeluarkan air kotor
sebesar ⅓ nya, kemudian menambahkan air baru. Dalam keadaan normal, pada kolam
seluas 100 m2 atur debit air sebesar 1 liter/detik.
2. Pemberian Pakan
Perhitungan dosis pakan
budidaya ikan nila:
Dalam satu kolam
terdapat 1500 ekor ikan nila berukuran 10-20 gram/ekor.
Rata-rata bobot ikan: (10+20)/2
= 15 gram/ekor.
Perhitungan pakannya: 15
x 1500 x 3% = 675 gram = 6,75 kg per hari
Cek bobot ikan setiap 2
minggu sekali untuk penyesuaian jumlah pakan.
3. Pengendalian hama dan penyakit
Ikan nila merupakan
ikan yang tahan banting. Pada situasi normal, penyakit ikan nila tidak banyak
mengkhawatirkan. Namun bila budidaya ikan nila sudah dilakukan secara intensif
dan massal, resiko serangan penyakit harus diwaspadai.
Penyebaran penyakit
ikan sangat cepat, khususnya untuk jenis penyakit infeksi yang menular. Media
penularan biasanya melewati air. Jadi bisa menjangkau satu atau lebih kawasan
kolam. Untuk penjelasan lebih jauh silahkan baca hama dan penyakit ikan nila.
4. Pemanenan ikan nila
Waktu yang diperlukan
untuk budidaya ikan nila mulai dari penebaran benih hingga panen mengacu pada
kebutuhan pasar. Ukuran ikan nila untuk pasar domestik berkisar 300 sampai 500
gram/ekor. Untuk memelihara ikan nila dari ukuran 10 sampai 20 gram hingga
menjadi 300 sampai 500 gram dibutuhkan waktu sekitar 4 sampai 6 bulan.
Analisis usaha budidaya ikan nila
Modal
No
|
Uraian
|
Volume
|
Satuan
|
Harga Satuan
|
Jumlah
|
1
|
Bibit Ikan
|
6000
|
Ekor
|
50
|
300,000
|
2
|
Pakan Apung PF 1000
|
3
|
Sak
|
150,000
|
450,000
|
3
|
Pakan Apung 781
|
2
|
Sak
|
250,000
|
300,000
|
4
|
Obat
|
1
|
Paket
|
250,000
|
250,000
|
x
|
Jumlah Modal
|
1,300,000
|
Total Modal yang dibutuhkan untuk budidaya 6000 ekor ikan nialah adalah Rp. 1,300,000
Keuntungan
Harga Jual Ikan Rp16,000
Perkiraan hasil
perhitungan rata-rata umur 6 bulan panen 1 kg/3 ekor. Jadi 6,000 ekor nila/3 =2,000
kg x dengan harga jual 16,000/ kg = 32,000,000. Keuntungan Kotornya adalah Rp.
32,000,000 untuk sekali panen 6, 000 ekor ikan nila pemeliharaan selama 6
bulan.
Demikian Penjelasan
singkat tentang Analisa
Usah dan Cara Budidaya ikan Nila. Ikan nila merupakan jenis ikan
yang paling mudah untuk di budidayakan karena ikan ini bisa hidup di segala lingkungan
dan cuaca. Ikan nila bisa hidup di lahan gambut dan payau, pemberian pakan juga
tidak membutuhkan modal yang banyak dan harga jualnya pun lumayan menguntungkan.
Baca Juga: Cara Membuat Pakan Ikan Lele sendiri dengan Mudah dan Murah
Baca Juga: Cara Membuat Pakan Ikan Lele sendiri dengan Mudah dan Murah